Ephemeral Exhibition : Merekam Jejak dalam Lensa

Panas terik mentari menyinari Kotagede Yogyakarta, membagikan sinarnya kepada karya- karya yang tergantung di dalam galeri. Pada tanggal 18 Juni 2025, mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Yogyakarta dengan sukses telah menggelar pameran fotografi yang bertajuk, “Ephemeral Exhibition” di Omah Kalang Coffe & Space Kotagede. Ephemeral Exhibition merupakan bagian dari proyek akhir mata kuliah Fotografi yang diampu oleh tiga dosen PTBB UNY yang luar biasa, yaitu Bapak Afif Ghurub Bestari, Ibu Sugiyem, dan Bapak Julian. Dalam kurun waktu satu semester, mahasiswa semester 6 konsentrasi butik S1 Pendidikan Tata Busana UNY dibimbing untuk mengeksplorasi dunia visual seni, mengembangkan kreativitas sehingga tertangkap berbagai macam keindahan fesyen dalam momen singkat, namun penuh makna. Selaras dengan yang disebutkan oleh Ketua Pelaksana Ephemeral Exhibition, Demavi Madya Marga Utami, dalam sambutannya, “Pameran Fotografi kali ini mengangkat tema ephemeral dengan makna menangkap momen-momen singkat yang indah, penuh kehangatan, dan nuansa waktu yang cepat berlalu.” Pameran diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2025 di Omah Kalang Coffee & Space Kotagede, Yogyakarta. Sebanyak 54 mahasiswa dari kelas A, C, dan D mempersembahkan karya yang dibagi menjadi 15 konsep berbeda, menciptakan beragam pendekatan visual yang unik dan menarik mata.Setiap kelompok memanfaatkan manekin sebagai penanda booth, dihiasi dengan desain busana dan tatanan yang mendukung narasi visual karya. Dari sudut pandang pengunjung, terlihat bahwa para mahasiswa mempersembahkan bukan hanya karya fotografi namun juga kemampuan visual merchandising yang baik

Kegiatan secara resmi dibuka dengan pembukaan oleh MC diikuti dengan sambutan salah satu dosen pengampu mata kuliah Fotografi, Bapak Afif Ghurub Bestari yang menyampaikan apresiasi serta refleksi atas arti fotografi bagi mahasiswa tata busana.

Fashion itu tidak semata-mata berada di bagaimana kita mendesain, bagaimana kita hanya sebatas menggambar, atau menggambar pola dan menjahit. Tidak hanya itu, tapi bagaimana kita mempublikasikannya bagaimana kita mempromosikannya baik lewat fashion show dalam manajemen peragaan dan karya inovasi produk fashion. Ataupun seperti kali ini, kalian mempromosikannya dalam bentuk karya fotografi. Sehingga memang busana atau fesyen itu tidak bisa dipisahkan dari promosi, publikasi, visualisasi, terlebih lagi kita semua berada pada era digital sehingga kita harus bisa memperlihatkan karya-karya kita pada khalayak luas,” ujar beliau dalam sambutan pembukaan.

Penataan alur Ephemeral Exhibition dibuat mengelilingi area galeri Omah Kalang, memberikan pengunjung keleluasaan bergerak dari satu karya ke karya lainnya. Para mahasiswa berharap pengunjung dapat menemukan cerita dalam setiap bingkai, meresapi keindahan yang tercipta dari tangan dan mata mereka. Salah satu perwakilan   mahasiswa,     Larasati, mengungkapkan, “Kami mempelajari banyak hal. Bukan sekedar cara memotret atau menyusun pameran, namun juga tentang cara bercerita tanpa menggunakan kata, menyampaikan keindahan busana dengan hati dan pemikiran yang dalam. Besar harapannya para pengunjung dapat menikmati karya-karya kami.” Ephemeral Exhibition, sebuah perwujudan akhir dari banyaknya waktu dan ilmu yang telah didedikasikan untuk mempersembahkan narasi visual yang tak hanya menampilkan busana namun juga cerita yang bermakna. Momen- momen yang tertangkap terasa singkat, namun dengan dedikasi dan kehangatan akan berubah menjadi karya yang tak lekang oleh waktu. Melalui pameran ini, mahasiswa berunjuk karya, belajar untuk menjembatani dunia busana dan fotografi dalam narasi visual yang utuh.